Aliansi Mahasiswa Banten Desak Kejati Tuntaskan Dugaan Korupsi Pembebasan Lahan Sport Center

Serang – Aliansi Mahasiswa Banten mendesak Kejaksaan Tinggi (Kejati) Banten untuk segera menuntaskan penyelidikan dugaan korupsi dalam pembebasan lahan sport center di Kelurahan Kemanisan, Kecamatan Curug, Kota Serang. Kasus ini diduga merugikan negara hingga Rp86 miliar akibat mark-up harga lahan seluas 60 hektare yang terjadi sejak tahun 2008 hingga 2011. Aksi protes yang diorganisir oleh Aliansi Mahasiswa Banten dilakukan untuk menekan Kejati agar segera menyelesaikan kasus tersebut.

Koordinator aksi, Aditya Ramadhan, menyatakan bahwa dugaan korupsi ini memperlihatkan adanya indikasi penyimpangan anggaran yang harus segera diusut tuntas. “Kami mendesak Kejati Banten untuk mengusut tuntas dugaan tindak pidana korupsi dalam pembebasan lahan sport center ini. Sudah terlalu lama kasus ini menggantung tanpa ada kejelasan, sementara kerugian negara sangat besar,” ujar Aditya saat ditemui di lokasi aksi.

Dugaan mark-up harga lahan ini semakin kuat setelah hasil appraisal dari Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) menunjukkan bahwa harga yang ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi Banten jauh lebih tinggi dibandingkan nilai jual objek pajak (NJOP). “Hasil kajian KJPP menunjukkan bahwa nilai lahan jauh di atas NJOP, yang membuat kami curiga adanya permainan harga untuk menguntungkan pihak tertentu,” tambah Aditya.

Meski hasil penghitungan independen sudah diberikan kepada penyidik, hingga saat ini belum ada langkah signifikan dari Kejati Banten. Hal ini membuat Aliansi Mahasiswa Banten mempertanyakan komitmen lembaga hukum tersebut dalam menyelesaikan kasus ini. “Penyidik belum memeriksa pihak-pihak terkait, padahal dokumen sudah lengkap. Ini menunjukkan ada yang tidak beres di dalam proses penyelidikan,” jelas Aditya.

Dalam tuntutannya, Aliansi Mahasiswa Banten meminta Kejati Banten segera mengambil tindakan nyata, termasuk menangkap pihak-pihak yang diduga terlibat dalam kasus ini. Mereka juga mendorong agar kepala Kejati Banten agar benar-benar fokus terhadap dugaan korupsi tersebut. “Kami mendorong terus agar Kejati Banten dapat melaksanakan tugasnya untuk kesejahteraan masyarakat,” tegas Aditya.

Aksi ini diterima oleh PLH Asisten Intelijen Kejati Banten, Aditia Rakatama, SH, MH. Aditia menyatakan bahwa pihaknya akan menindaklanjuti tuntutan yang disampaikan oleh Aliansi Mahasiswa Banten. “Kami akan menindak lanjuti dengan melakukan kordinasi kepada pihak terkait sebagaimana yg disampaikan oleh teman-teman mahasiswa. Tentunya kami akan melaporkan apa saja yg menjadi permintaan rekan-rekan mahasiswa kepada pimpinan,” ujar Asisten Intelijen Kejati Banten tersebut.

Aliansi Mahasiswa Banten berjanji akan terus mengawal kasus ini hingga tuntas. Mereka juga meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ikut turun tangan jika Kejati Banten dinilai lamban dalam penanganan kasus tersebut. “Kami tidak akan berhenti sampai di sini. Jika perlu, kami akan meminta KPK untuk mengambil alih kasus ini demi memastikan transparansi dan keadilan,” pungkas Aditya.***Red