Dalih Bantuan, Dugaan Pungli di Samsat Kota Serang Kembali Mencuat

Serang – Dugaan praktik pungutan liar (pungli) di lingkungan UPT Samsat Kota Serang kembali menjadi sorotan publik. Kali ini, praktik pungli tersebut mencuat dalam proses balik nama kendaraan bermotor, khususnya sepeda motor, yang melibatkan peran perantara atau calo yang beroperasi secara terbuka di area kantor pelayanan.

Hasil penelusuran tim media mengungkap bahwa aktivitas calo tersebut diduga terjadi dengan sepengetahuan, bahkan kemungkinan kolaborasi, dari oknum petugas Samsat Kota Serang.

Seorang wajib pajak yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan pengalamannya saat mengurus pajak kendaraan serta pergantian pelat nomor di Samsat Kota Serang pada Kamis, 10 April 2025. Ia mengaku tidak membawa KTP pemilik pertama kendaraan yang hendak dibaliknamakan, dan datang ke Samsat untuk menanyakan prosedur yang harus ditempuh.

“Tadi saya bayar pajak sekalian ganti kaleng sebetulnya, karena saya gak ada KTP pemilik pertama, saya sambil nanya-nanya,” tuturnya.

Alih-alih mendapatkan penjelasan prosedur resmi dari petugas, ia justru diarahkan untuk memeriksa kondisi kendaraan di bagian belakang kantor. Di lokasi tersebut, ia bertemu seorang calo yang langsung menawarkan bantuan pengurusan dokumen, tanpa melalui jalur resmi.

“Beberapa staf Samsat nyuruh saya buat cek kondisi motor di belakang. Saya nggak ketemu staf yang menawarkan jasa langsung, tapi calo itu tiba-tiba datang dan menawarkan bantuan. Cuma ada satu pegawai di situ, dan sepertinya mereka sudah terbiasa,” jelasnya.

Modus yang digunakan para calo ini disebut-sebut berkedok sebagai “bantuan” terhadap wajib pajak yang tidak memahami prosedur atau tidak memiliki kelengkapan dokumen. Dalam praktiknya, tarif yang dikenakan tidak transparan dan berpotensi melebihi biaya resmi.

Kondisi ini menimbulkan pertanyaan serius mengenai komitmen pelayanan publik yang bersih dan bebas pungli, sebagaimana digaungkan oleh berbagai lembaga pemerintah, termasuk Kementerian PAN-RB dan Kepolisian RI.

Pihak redaksi masih berupaya menghubungi Kepala UPT Samsat Kota Serang untuk mendapatkan klarifikasi dan tanggapan resmi atas dugaan tersebut.***Red