Pengamat Kebijakan Publik Desak Pansel Sekda Banten Umumkan Nilai, Soroti Transparansi dan Amanah Gubernur

Serang, 9 Juni 2025 — Proses seleksi terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi Madya Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Banten tengah disorot. Aditya Ramadhan, pengamat kebijakan publik, mendesak Panitia Seleksi (Pansel) untuk segera mengumumkan nilai akhir tiga besar peserta seleksi sebagai bentuk komitmen terhadap keterbukaan informasi publik dan semangat pemerintahan yang bersih.

Menurut Aditya, transparansi ini sejalan dengan cita-cita dalam Asta Cita Presiden Terpilih Prabowo Subianto yang menekankan pentingnya mewujudkan pemerintahan yang bersih, transparan, dan akuntabel.

“Sesuai cita-cita dalam Asta Cita Prabowo tentang pemerintahan yang bersih dan transparan, maka Pansel Sekda harus berani membuka hasil seleksi agar masyarakat percaya bahwa orang-orang yang duduk di Pansel adalah pribadi berintegritas tinggi dan bebas dari kepentingan apa pun,” ujar Aditya, Senin (9/6).

Aditya menilai bahwa memulai proses seleksi pejabat strategis dengan cara yang benar akan menentukan arah birokrasi di masa depan. Ia juga mengapresiasi sikap Gubernur Banten yang menyatakan tidak akan turut campur dalam seleksi dan menyerahkan penuh kepada Pansel.

“Saya mengapresiasi Gubernur Banten yang telah menyatakan tidak ikut campur dan menyerahkan sepenuhnya kepada Pansel. Ini bukti bahwa Gubernur ingin agar Banten maju dan terjadi perubahan. Bahwa yang menjadi Sekda adalah sosok berkualitas dan berintegritas. Maka Pansel jangan sampai mencederai amanah tersebut,” tegas Aditya.

Ia juga mengingatkan bahwa seleksi ini menggunakan pendekatan manajemen talent pool dan mengedepankan prinsip meritokrasi, sehingga tidak ada alasan bagi Pansel untuk menutup-nutupi hasilnya.

“Keterbukaan bukan hanya soal publikasi nilai, tapi juga penegasan bahwa birokrasi kita tidak bisa lagi dikendalikan oleh kepentingan-kepentingan gelap. Ini soal akuntabilitas di hadapan rakyat,” pungkasnya.***Red