Wakil Gubernur Banten Tinjau Samsat Balaraja dan Serahkan Bantuan RTLH

Tangerang – Wakil Gubernur Banten, Dimyati Natakusumah, melakukan kunjungan kerja ke UPT PPD Samsat Balaraja pada Senin, 10 Maret 2025. Kunjungan ini bertujuan untuk melihat sarana, prasarana, serta fasilitas yang digunakan dalam pelayanan publik di kantor Samsat tersebut.

Dalam kesempatan tersebut, Dimyati Natakusumah memberikan motivasi kepada seluruh pegawai Samsat Balaraja agar terus meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat. Sebagai bagian dari Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Banten, UPT PPD Samsat Balaraja memiliki peran penting dalam mendukung pendapatan daerah Provinsi Banten. Oleh karena itu, peningkatan kualitas layanan menjadi prioritas utama demi memberikan kepuasan bagi masyarakat Kabupaten Tangerang dan sekitarnya.

“Kedatangan Bapak Wakil Gubenur, Pak Dimyati Natakusumah, selain dalam rangka melihat bagaimana jalannya pelayanan publik di UPTD PPD Balaraja juga hadir langsung untuk memberikan motivas-motivasi yang membangkitkan ghirah pegawai di UPTD PPD Balaraja,” ujar Kepala UPTD PPD Balaraja, Dr. H. Moh. Ali Hanafiah, S.E.,S.H.,M.Si.

Selain melakukan peninjauan, Wakil Gubernur Banten juga menyerahkan bantuan sosial untuk rumah tidak layak huni (RTLH) di Kampung Kali Jodoh, Desa Perahu, Kecamatan Sukamulya. Bantuan sebesar Rp25 juta diberikan kepada Ibu Arpah sebagai bentuk kepedulian Pemerintah Provinsi Banten terhadap masyarakat yang membutuhkan. Diharapkan, bantuan tersebut dapat digunakan untuk memperbaiki tempat tinggal agar lebih layak huni.

“Datangnya Pak Wagub juga bersamaan dengan kepedulian dari Gubernur dan Wakil Gubenur Banten ini untuk masyarakat salah satunya dengan bantuan RTLH ini. Saya berharap dengan adanya bantuan ini, masyarakat dapat memiliki rumah yang lebih baik dan nyaman untuk ditinggali,” ujar Ali Hanafiah.

Bantuan RTLH ini merupakan salah satu program kepedulian sosial yang diinisiasi oleh Gubernur dan Wakil Gubernur Banten untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama bagi mereka yang berada dalam kondisi ekonomi kurang mampu. ***Red